Pagi ini saya punya cerita seru. Pasalnya untuk pertamakalinya saya telat masuk kuliah karena ketiduran. Bagaimana pun, sekarang saya sedang menempuh pendidikan pascasarjana jurusan pendidikan bahasa Arab di UIN Maliki Malang. Ceritanya, saya pagi tadi selepas subuh dan membaca Al-Qur'an lalu sarapan di kantin bersama santri Al-Qalam ditemani perbincangan hangat seputar keindonesiaan dengan Pak Pur, pegawai dapur ma'had. Setelah selesai sarapan, saya pun kembali ke kamar untuk melanjutkan aktivitas. Saya baca-baca sirah nabawiyah ar rohiiq al makhtum karya Syeikh Shofiyurrahman AL Mubarakfuri yang saya beli melalui bukalapak beberapa waktu lalu. Baru saya baca bagian pengantar dan pentahqiq, saya tak kuat menahan kantuk yang sangat. Maklum karena semalam saya tidur cukup larut karena ada sedikit masalah terkait keuangan yang harus segera diselesaikan. Akhirnya saya pun tertidur. Saya berpikir semoga saya bangun pukul 7 lewat sedikit lalu mandi dan berangkat kuliah.
Hari ini saya kembali beraktivitas. Seperti biasa, pagi hari saya berangkat kuliah di kampus pascasarjana UIN Maliki Malang. Pagi ini pada matakuliah Studi Qur'an yang diampu oleh ustadz Aunul Hakim, kami membahas tentang tafsir maudhu'i atau tafsir tematik. Pada minggu sebelumnya, kami diberi tugas untuk mencari tafsir maudhu'i. Berbagai judul pun keluar. Ada yang membahas nidhom usroh, shaum, zaujah nabi, birrul walidain, dll. Saya sendiri membahas tentang ulul albab meski saya hanya mencomot ayat-ayat dalam Al-Qur'an lalu melihat atau membacanya dari beberapa tafsir yang dapat dengan mudah saya dapatkan melalui maktabah syamilah. Setelah pemaparan singkat oleh ustadz Aun, kami pun diminta untuk mempresentasikan tugas kami. Meski tidak seluruhnya presentasi setidaknya kami mengetahui bahwa memang melalui tafsir maudhu'i ini kami sebagai generasi muda menjadi lebih tertarik untuk mempelajari tentang tafsir. Meski begitu, tafsir maudhu'i juga punya k